Seorang perantau tidak akan mudah menjadi peziarah sewaktu-waktu. Kenyataan ini sudah diketahui Lekang ketika ia hanya bisa termangu di samping meja operator warnet, setelah mendapat kabar kematian dari Arah, Sang Ibu. Hari itu hari ketiga ia resmi menjadi perantau pemula. Arah dengan suara serak mengabarkan bahwa Khadim meninggal. Bocah berusia 12 tahun itu adalah anak tetangga yang pernah menjadi anak asuh di keluarga Lekang. Khadim istimewa bagi Lekang. Ia telah menganggap Khadim sebagai adiknya karena selama dua tahun berbagi kasur di loteng rumah. Namun, Ibu Khadim, Fatmah, tidak menyukai anaknya diambil alih oleh keluarga Lekang. Khadim anak ketiga dari lima bersaudara dan sudah dianggap mampu membantu keluarga batihnya membanting tulang. Suatu pagi Fatmah pamit pada guru-guru di sekolah, mencabut hak Khadim bersenang senang di ruang kelas. Khadim resmi menjadi asisten bapaknya, Pak Saeri, penjual nasi goreng. “Truk menabraknya saat ia mendorong gerobak nasi goreng bers
Kumpulan karya pendek. Update Tiap Sabtu jam empat sore kalau sedang tidak bad mood