Rak-rak yang diam. Rak-rak yang angkuh. Aku menyusuri celah per celah dengan gelisah. Sesekali terpekur di depan rak yang menjulang, melejitkan nama banyak orang. Sesekali aku melirik, ke kanan ke kiri, siapa tahu sekelebat bayangan mengikutiku diam-diam. Langkahku terhenti, bermula dari deretan paling ramai. Fiksi. Kupicingkan kedua kelopak mataku, membaca dua kata yang melekat di rak bagian paling atas. Novel Sastra . Lalu pandanganku turun ke lapis demi lapis rak. Buku-buku bersampul menarik berjejer-jejer, menjual diri. Kulihat dari ujung kanan hingga ujung kiri. Semua fiksi. Semua sedang menuturkan kisah. Koridor pendek di antara rak menjadi sempit. Sebagian besar pengunjung berkutat di sini. Mereka memilah buku berdasarkan sampul dan judul. Para pemudi dan para pemuda. Sepertinya mereka sibuk membatin, kisah apa yang akan menjadi kudapan mereka akhir minggu ini? Kulihat novel-novel bersampul manis berjudul melodramatis. Kuambil salah satunya, tentu saja acak, berdasar
Kumpulan karya pendek. Update Tiap Sabtu jam empat sore kalau sedang tidak bad mood